Polemik Wayang, Begini Kata Anak Alumni Pesantren

    Polemik Wayang, Begini Kata Anak Alumni Pesantren

    PROBOLINGGO - Akibat pernyataan dari Ustaz Kholid Basalamah yang mengatakan sebaiknya wayang dimusnahkan mengundang reaksi dari sebagian masyarakat Indonesia. Ada yang menyayangkan pernyataan tersebut, termasuk Ahmad Musleh salah satu alumni Pondok Pesantren di Probolinggo, Jawa Timur. Rabu (23/02/22)

    Musleh mengatakan, wayang hanyalah sebagai media dakwah agar isi dakwah yang disampaikan gampang diterima masyakarat.

    "Wayang itu tergantung dalangnya. Selama ini berisi tentang hal-hal yang positif. Itukan media dakwah agar isi dakwah yang disampaikan mudah di mengerti oleh masyarakat, " katanya.

    Sebenarnya bagi yang tidak setuju ya gak usah mengundang atau menonton wayang, bagi yang suka dan setuju dengan wayang ya silahkan saja nonton. 

    "Menonton pewayangan kan tidak haram. Ya silahkan, asal dalangnya itu mengisi dengan sesuatu yang baik dan benar, dan itu juga hiburan yang di perbolehkan. Kan wayang itu apa kata dalangnya, hehe, " katanya.

    Itu kekayaan khazanah tradisi kita di Indonesia. Biarkan saja selagi masih berjalan sesuai dengan koridornya.

    "Mari kita sama-sama menghargai budaya kita, supaya tercipta persatuan dan kebersamaan satu sama lain, " pintanya.

    Adapun terkait dengan pernyataan Ustaz Kholid Basalamah sebaiknya tidak usah dibesarkan-besarkan. Itu pelajaran bagi kita semua. Pelajaran bagi Ustaz Kholid Basalamah agar lebih hati-hati dalam menyampaikan pernyataan dan bagi kita juga agar semua itu jadi bahan untuk kita untuk lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan, " ungkapnya.

    Ponirin Mika

    Ponirin Mika

    Artikel Sebelumnya

    Dawuh Kiai Zuhri, Hindari Sifat Memaksakan...

    Artikel Berikutnya

    Danrem 083/Bdj Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Polda Jatim Berhasil Ungkap 28 Kasus TPPO, 41 Tersangaka Diamankan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami